© Hak Cipta 2024 | Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang - Kemenkumham RI
Kabupaten Pekalongan – 31 Mei 2022. Perkuat sinergi dalam pengawasan orang asing Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang gelar Rapat Tim Pora Kabupaten Pekalongan
Dalam rangka memperkuat sinergi antar instansi serta penguatan pengawasan keberadaan Orang Asing, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang menyelenggarakan Rapat Tim Pora di Kabupaten Pekalongan tahun anggaran 2022 yang bertempat di Hotel Grand Dian Pekalongan pada hari Selasa 31 mei 2022. Rapat Tim Pora kali ini mengambil tema “Pengawasan Orang Asing pada masa adaptasi kebiasaan baru”.
Acara dimulai dengan laporan ketua penyelenggara yang disampaikan oleh Rahmad Suharto selaku Plh Kepala Kantor Imigrasi Pemalang. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan oleh Kepala Divisi Keimigrasian, Wisnu Dharu Fajar. Dalam sambutannya beliau menyampaikan dengan telah dibukanya kembali pintu perlintasan secara penuh maka diperlukan antisipasi terhadap kedatangan orang asing dan potensi kerawanan yang akan muncul. Oleh sebab itu menjadi tugas kita bersama sebagai bagian dari Tim Pora untuk dapat bersama sama membantu pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan Orang Asing, karena salah satu fungsi dibentuknya Tim Pora adalah untuk saling bertukar informasi dalam kegiatan pengawasan kegiatan Orang Asing yang ada di wilayah kerja Kantor Imigrasi. Di akhir sambutan, Wisnu Dharu Fajar berharap kepada seluruh anggota Tim Pora untuk lebih meningkatkan kekompakan dan sinergi serta kolaborasi dalam kegiatan pengawasan Orang Asing demi tetap tegaknya kedaulatan NKRI
Acara dilanjutkan oleh pembekalan materi oleh Kasi Inteladakim, Washono serta diakhiri dengan sesi tanya jawab dan saling bertukar informasi antara anggota Tim Pora Kabupaten PekalonganKegiatan ini diikuti oleh 36 peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintah di Kabupaten Pekalongan
Pagi ini, Imigrasi Pemalang melakukan giat tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Pemalang yang berlokasi di Desa Penggarit. Selain sebagai salah satu rangkaian kegiatan HBI Ke-72, acara in dimaksudkan agar Imigrasi Pemalang tidak melupakan sejarah dan perjuangan para pahlawan. Semangat perjungan harus dapat diwarisi demi mewujudkan Imigrasi Pemalang yang berAkhlak Pasti Gemilang.
FYI, Taman Makam Pahlawan yang berada di Desa Penggarit ini bernama resmi Jayana Sureng Yudha. Dikutip artikel dari Wikipedia, yuk kita simak kisahnya:
Taman Makam Pahlawan Jayana Sureng Yudha (atau TMP Penggarit) adalah sebutan untuk kompleks pemakaman Wijaya Brata yang berlokasi di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.[1]
Di desa yang terkenal sebagai desa perjuangan ini, berdiri dengan megah Taman Makam Pahlawan (TMP) Jayana Sureng Yudha, inilah saksi bisu perjuangan para pendahulu Korps Marinir saat menghadapi Belanda pada masa perjuangan kemerdekaan. Penggarit sebagai basis perjuangan prajurit Korps Marinir zaman dulu diawali dari peristiwa 19 Desember 1948 saat Belanda melacarkan kembali Agresinya di Indonesia dengan menyerbu secara membabi buta kota Jogyakarta. Saat itu, pasukan Corps Mariniers (CM) Corps Armada (CA) IV yang diperbantukan ke Divisi III Diponegoro yang dikenal dengan sebutan “Resimen Samudera” baru saja selesai konsolidasi dengan menyusun kembali dari sistem Batalyon ke sistem Group. Sebagai Komandan Resimen Samudera Pasukan CA IV adalah Mayor R. Soehadi dengan wakil sekaligus merangkap Perwira Operasi Kapten Ali Sadikin. Dalam perintah koordinasinya dari MBKD (Markas Besar Komando Djawa) melalui Divisi III Diponegoro bahwa pasukan Corps Mariniers yang tergabung dalam Resimen Samudra tersebut agar segera meninggalkan daerah Temanggung, Parakan dan merebut serta menguasai daerah yang disebut dengan “Sub Wehrkraise Slamet-V (SWKS V)” meliputi Pemalang – Pekalongan hingga Batang
Pada Desember 1948, pasukan SWKS V segera melakukan “wingate action” yakni gerakan perembesan menuju daerah yang menjadi tanggungjawabnya dipimpin langsung Mayor R. Suhadi. Pergerakan pasukan ini melewati berbagai daerah pedalaman dan juga pegunungan mulai Gunung Sundoro, Prau, Rogojembangan hingga Gunung Slamet. Pada Januari 1949 seluruh pasukan SWKS V telah sampai di daerah Watukumpul, Pemalang Selatan di kaki Gunung Slamet. Disinilah terjadi pertempuran sengit antara para pejuang dengan tentara Belanda yang selanjutnya terkenal dengan sebutan Pertempuran Watukumpul. Setelah pertempuran Watukumpul, pasukan Corps Mariniers CA IV/ Pasukan SWK.S V Grup A, meninggalkan daerah pertahanannya menuju daerah Simpang Tiga, kemudian memasuki daerah Wonoroto. Di sini jembatan besar sungai Wonoroto telah diledakkan untuk menghambat gerakan maju tentara pendudukan Belanda.
Di Karangpucung, Kebubungan daerah Wonoroto, Kapten Ali Sadikin Perwira Operasi CA IV/ Pasukan SWK.S V yang sekaligus menjabat sebagai Komandan Sektor, bertugas untuk mengawasi aktivitas Grup A dalam gerakannya menghadapi tentara pendudukan Belanda. Pimpinan Grup A masih dipegang oleh Letnan Moch. Joenoes dengan mendapatkan beberapa tenaga inti seperti Santoso (Pwa. Satu), Soemardi. P (Ketua Divisi), J. Soejoe (Ketua Divisi), Soetjipto Hadi (Dan Bak), Sg. Soemarso (Dan Ru), Djapar (DanRu), D. Soedjono dan lain-lain.[2]
Beberapa kegiatan penting Grup A untuk melancarkan perang gerilya di daerah Pemalang antara lain membersihkan pasukan Belanda di desa Beji dan melakukan penyergapan patroli Belanda di desa Jatibarang pada bulan Februari 1949, melakukan penjerbuan pertama ke kota Pemalang dan penghadangan konvoi Belanda di Padeksan pada bulan Maret 1949, dan melakukan pertempuran dalam rangka Gerakan Pembersihan Tentara Pendudukan Belanda I, II, dan III yang dilakukan hampir secara berurutan antara daerah Randudongkal dan Pangiringan pada bulan Maret 1949. Pada akhir Maret 1949, Pasukan CM Grup A menempatkan kekuatan induknya di Desa Penggarit, Pemalang untuk konsolidasi dan menyusun kekuatan baru guna menghadapi serangan besar-besaran tentara Belanda yang mengejar para gerilyawan hingga ke daerah pegunungan. Kosentrasi pasukan CM di Penggarit ini pada akhirnya tercium Belanda sehingga pada bulan April 1949, tentara Belanda dengan kekuatan pasukan yang cukup besar menyerbu Penggarit dengan menggelar operasi pembersihan kampung Penggarit. Pertempuran pun meletus dengan sengitnya dari pagi hingga petang hari. Korban berjatuhan di kedua belah pihak. Namun menjelang sore hari Belanda menarik mundur pasukannya karena melihat korban di pihaknya lebih banyak. Belanda mundur dengan membawa kekalahan berupa korban jiwa dan perlengkapan militer yang banyak dihancurkan pasukan CM CA IV. Selain Penggarit, dua daerah lain yang diserbu Belanda yakni Wiradesa dan Petarukan juga dapat dipertahankan berkat bantuan pasukan Grup A CM CA IV. Tujuan Belanda pada saat itu memang berusaha menggunakan kesempatan untuk mendapatkan “daerah” yang lebih luas sebelum diberlakukannya perintah gencatan senjata. Akan tetapi pada akhirnya tujuan mereka kandas di tengah jalan berkat kegigihan Pasukan Grup A CM CA IV dalam mempertahankan daerah perjuangannya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Makam_Pahlawan_Jayana_Sureng_Yudha



Halo sobat Gilang!
Demi memastikan langkah meraih WBBM, Imigrasi Pemalang berusaha berkaca dari kesuksesan Imigrasi Tangerang. Tidak tanggung-tanggung, Kepala Kantor Imigrasi Pemalang, @arvin_gumilang langsung memimpin tim inti pembentukan zona integritas menuju WBBM Kanim Pemalang untuk studi tiru langsung ke sana. Studi ini akan sangat bermanfaat bagi tim Pemalang yang saat ini tengah membangun zona WBBM. Terbukti dengan banyaknya inspirasi yang bisa didapat setelah melakukan kunjungan Imigrai Pemalang ke UPT yang telah meraih gelar WBBM tersebut.
Mohon doanya bagi kami, agar tahun ini, gelar WBBM tersebut dapat kami boyong ke satuan kerja kami, Imigrasi Pemalang.
Pagi ini, Imigrasi Pemalang bekerjasama dengan BNN Kabupaten Purbalingga mengadakan sharing bahaya narkoba bagi ASN serta tes urin bagi seluruh pegawai dan karyawan Kantor Imigrasi Pemalang, termasuk yang bertugas di UKK Brebes dan UKK Pekalongan.
Kegiatan dibuka oleh Bp. Arvin Gumilang selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang yang menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah merupakan Upaya Kantor Imigrasi Pemalang untuk mendukung Rencana Kerja Nasional Pemberantasan Narkoba.
Selain itu, tagar WAR ON DRUGS sejalan dengan spirit ASN Berakhlak yang melandasi semangat perubahan Imigrasi Pemalang Pasti Gemilang. Karena itulah diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini maka hendaknya ASN, khusunya di Imigrasi Pemalang, mampu menanamkan spirit berantas Narkoba ini dan benar-benar tidak menyalahkan narkoba. Selanjutnya, kepala BNN, AKBP Sharlin Tjahaja Frimer Arif, memberikan sambutan dan kemudian sekaligus memberikan paparan mengenai War On Drugs yang tidak hanya sebatas slogan, namun juga benar-benar tindakan nyata yang dimana salah satu ujung tombaknya adalah BNN
Selain sharing ilmu dan pengalaman mengenai bahaya penyalah gunaan narkoba, giat hari ini dilengkapi juga dengan tes urin yang ditargetkan kepada seluruh ASN maupun karyawan, termasuk di dalamnya yang ditugaskan di UKK Pekalongan dan UKK Brebes. Perlengkapan tes urin didapatkan dari Rutan Pemalang yang berbaik hati mau memberikan peralatan tes urin agar dapat dipakai untuk pengecekan pada giat kali ini.

Tes urin dilakukan secara langsung dengan direct sampling. Peserta tes urin terlebih dahulu mengisi blanko data dan riwayat penggunaan obat, dan kemudian diberikan botol kosong sebagai medium tes urin. Kemudian peserta tes di persilahkan mengisi botol tersebut sesuai dengan ketentuan, ada minimal level yang harus terisi, tapi tidak perlu sampai terisi penuh.
Hasil tes yang keluar menunjukkan bahwa SELURUH ASN dan Karyawan Kantor Imigrasi Pemalang, negatif narkoba
Pemalang 02/10/21. Kantor Imigrasi Pemalang mendapatkan kunjungan dari Staff ahli menteri dan Direktur Sistik Imigrasi. Kunjungan kali ini adalah rangkaian agenda penguatan dan pendampingan satuan kerja dalam pembangunan zona integritas pada jajaran Kementerian Hukum dan HAM RI.
Setelah meraih gelar WBK pada tahun 2019 silam, Imigrasi Pemalang terus berbenah dan memantaskan diri dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarkat. Di bawah kepemimpinan Arvin Gumilang, pada tahun 2021 ini, sekali lagi, Imigrasi Pemalang berusaha meraih gelar Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani atau kerap disapa WBBM. Gaung pembentukan zona integritas guna meraih gelar WBBM ini dibackup sepenuhnya oleh Kementerian Hukum dan HAM RI yang senantiasa menyokong satuan kerja dibawah payung kerjanya agar selalu on track dalam meraih gelar WBK/WBBM. Salah satu upaya agar satuan kerja yang diusulkan dapat meraih gelar tersebut adalah dengan melakukan pendampingan dan penguatan secara berkala kepada seluruh satuan kerja yang diusulkan. Kantor Imigrasi Pemalang sebagai salah satu satuan kerja yang diusulkan meraih gelar WBBM tahun ini tidak luput menjadi sasaran wajib pendampingan dan penguatan.
Pada Pendampingan dan penguatan zona integritas kali ini, Kemenkumham menugaskan Staff Ahli Menteri Bidang Sosial, Mien Usinem, dan Direktur Sistik Imigrasi, Agato P.P. Simamora, untuk memberikan arahan secara langsung kepada Imigrasi Pemalang. Pendampingan dan Penguatan yang biasanya lebih banyak kedalam pengawasan berkas, kali ini lebih ke cek lapangan dimana beliau berdua langsung turun ke ruangan-ruangan di Kantor Imgrasi Pemalang guna mengecek kesiapan menyangga gelar WBBM.
“Produk dan inovasi yang Imigrasi Pemalang, harus ditampilkan! Ditonjolkan! Pemohon harus tahu apa saja Inovasi yang dapat mereka nikmati agar layanan spesial yang tersedia itu langsung berefek kepada meraka” ujar Dirsistik dikala meninjau kondisi Kantor Imigrasi Pemalang yang ternyata menyimpan berbagai macam inovasi yang luar biasa.
“Sayang sekali kalau Inovasi yang susah payah dibuat ini tidak terlihat! Jangan lupa tonjolkan apa saja yang unik dan berubah, apa yang menjadi surprise di dalam presentasi dan laporan kepada TPN nanti!” tambah beliau.
Dirsitik bersama Staff Ahli, pada kesempatan tersebut, berbagi banyak pengalaman agar jalan meraih WBBM semakin lancar bagi Kanim Pemalang.
“Di sinilah mimpimu di awali, jangan kau nodai dengan memberikan data palsu!” adalah salah satu jargon layanan yang menarik hati kedua pembesar Kementerian Hukum dan HAM tersebut sehingga menjadi salah satu saran yang wajib diperhatikan dalam membuat presentasi nanti.
“Tim pasti akan jenuh apabila presentasi yang diajukan monoton! Seragam dengan yang lain! Karena itu, perlu ada pembeda yang benar-benar bisa membuka mata tim penilai. Jargon ini adalah salah satu dari sekian banyak hal yang khas yang bisa dijual. Tampilkan!” ujat beliau bersemangat ketika mengetahui bahwa di Kantor ini ternyata memiliki banyak hal yang sangat menarik.

“Di sinilah mimpimu di awali, jangan kau nodai dengan memberikan data palsu!” adalah salah satu jargon layanan yang menarik hati kedua pembesar Kementerian Hukum dan HAM tersebut
Sebutlah pembagian zonasi dan id card unik yang diberikan khusus kepada setiap pengunjung yang datang sehingga mereka dapat ontracki ketika memasuki gedung layanan dan mudah juga bagi petugas untuk mengarahkan apabila dibutuhkan. Pembuatan jalur khusus layanan prioritas yang secara khusus dibuat menonjol di lantai layanan juga seolah memberikan ucapan selamat datang dan kepastian kepada pemohon yang termasuk kaum rentan bahwa Kantor Imigrasi Pemalang memastikan bahwa mereka akan diberikan layanan prioritas dibanding pemohon lainnya. Hal sederhana lain yang ternyata berimbas dan berkesan adalah penempelan infografis vital pada dinding booth foto, sehingga sambil menunggu foto dan biometrik, pemohon dapat membaca infografis tersebut. Yang unik adalah infografis tersebut ternyata malah mampu memberi kesan di hati pembacanya, seperti jargon tadi yang membuat pemohon akan berpikir dua kali apabila ingin berbohong ketika di wawancara, atau info mengenai tki non prosedural yang tentunya akan membuat calon tenaga kerja kita lebih selektif dalam menerima tawaran.
Pun demikian, selain pujian, tentunya banyak masukan juga yang diberikan kala itu. Seperti saran mengenai penyediaan media informasi di setiap pos layanan. Walaupun sudah ada infografis, tapi akan lebih baik lagi apabila di setiap pos layanan ada infografis kecil yang mampu mengingatkan pemohon “Oh iya, Imigrasi Pemalang ada layanan ini yang bisa saya manfaatkan nanti!” Walaupun terlihat sepele, tapi dimata beliau berdua, ini adalah salah satu trik ampuh berjualan dan menangkal komentar negatif dari para tim penilai.
Ruang pojok informasi yang sedianya akan difungsikan seperti lounge dan pojok baca, diberikan input juga oleh beliau berdua. “Anak-anak sekarang sudah tidak begitu betah bermain dengan playground, tapi lebih betah bermain dengan gadget.” Ujar mantan kepala Kantor Cirebon tersebut seolah memberikan siratan agara ruangan tersebut dapat menjadi lebih berfungsi dan pemohon tidak enggan memakainya.
Kunjungan yang walau sejenak ini, mampu memberikan imbas luar biasa dalam pembenahan dan kesiapan Imigrasi Pemalang dalam meraih gelar WBBM tahun ini.

Minggu kemarin, beberapa Kantor Imigrasi di Indonesia menjalankan trial Paspor On Line! Next Gen project layanan paspor ini kelak akan menggantikan APAPO yang saat ini masih menjadi pilihan utama aplikasi layanan antrian paspor.
Sampai saat ini, yang bisa mimin publikasikan adalah, sistem Paspor On Line ini akan mewajibkan pemohon untuk membayar dahulu bea paspor sebelum melakukan proses kedatangan. Diharapkan dengan begini, tidak ada lagi pemohon yang coba coba berhadiah dan malahan menghalangi pemohon yang benar-benar membutuhkan antrian paspor.
Kantor Imigrasi Pemalang berkesempatan mencoba sistem ini pada minggu kemarin, dan benar saja, masih banyak bug yang harus diselesaikan sebelum aplikasi ini di rilis ke masyarakat.
Kepala kantor beserta tim uji coba yang dikirim langsung dari pusat langsung memberikan masukan kepada tim pusat setelah beberapa hari melakukan uji coba paspor online ini di Kantor Imigrasi Pemalang.
Beberapa poin yang harus segera diselesaikan adalah:
- Belum dapat melayani paspor untuk anak dibawah umur karena data ternyata tidak bisa dibaca
- Jeda pembayaran dan munculnya data di sistem harus segera dipangkas karena apabila terlalu lama, dikhawatirkan malah membuat sistem yang seharusnya menjadi solusi agar permohonan menjadi makin cepat malah menjadi sandungan dan membuat sistem melambat.
Bug pada sistem trial memang wajar terjadi, karena itulah perlu dilakukan trial run agar ketika sistem ini resmi dirilis, bisa menjadi solusi yang dapat diandalkan.
Kantor Imigrasi Pemalang menyambut kedatangan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Bapak Bambang Setyabudi dalam rangka pengecekan fasilitas Ramah HAM di Kantor Imigrasi Pemalang.
Layanan Ramah HAM sudah sejak lama digaungkan dan diterapkan di Kantor Imigrasi Pemalang, dan sudah banyak pemohon yang merasakan faedah layanan ini. Layanan Ramah HAM yang dimaksud ini adalah pemberian fasilitas khusus dan perlakuan prioritas kepada golongan kaum rentan yaitu:
- Para lanjut usia
- Difabel
- Ibu Hamil dan Anak-anak di bawah umur
ketiga golongan di atas patut untuk diberikan layanan spesial karena kerentanan mereka apabila dicampur dengan pemohon biasa. Karena itulah, semenjak instruksi mengenai layanan ramah HAM turun, Kantor Imigrasi berbenah secara bertahap agar gedung layanan dan fasilitas-fasilitas yang ada dapat mengakomodasi layanan ramah HAM ini. Beberapa diantaranya antara lain:
- Penyediaan jalur khusus difabel
- Penyediaan kursi roda dan kruk alat bantu jalan bagi pemohon yang membutuhkan
- Penyediaan ruangan khusus untuk ibu menyusui
- Ruangan bermain bagi anak-anak
- Boot foto dan ruangan layanan terpisah yang dikhususkan bagi pemohon yang tergolong kaum rentan
Pada hari ini juga ada acara soflaunching layanan Paspor Online pada Kantor Imigrasi di wilayah Jawa Tengah yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 – 24 September 2021 secara virtual. Layanan ini nantinya akan menggantikan layanan APAPO. Tapi tenang sob, ini kita bahas panjang lebar dan tinggi nanti, ketika sudah boleh disebar. Yang jelas, Paspor Online yang ini bisa jadi menjadi jawaban atas segala kendala APAPO yang saat ini masih ada dan berlaku.
Semarang – Tim Pembangunan Zona Integritas Kantor Imigrasi Pemalang menuju predikat WBBM diberi penguatan oleh Tim Penilai Internal pada hari ini, Selasa, 07 September 2021 di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah.
Dengan membawa seluruh tim inti Penguatan ZI menuju WBBM, Kantor Imigrasi Pemalang yang dinakhkodai oleh Arvin Gumilang selaku Kepala Kantor, menghadapi Tim Penilai Internal yang mencecar Kanim Pemalang dengan berbagai pertanyaan terkait pembangunan menuju WBBM. TPI yang dikomando oleh Iqbal Albert Husin dan Narendra secara bertahap melakukan pengecekan terhadap kesiapan Kanim Pemalang dalam meraih gelar WBBM.
Diawali dengan penyajian Video Profile pembangunan ZI dan kemudian dilanjutkan dengan tampilan Yel Yel menuju WBBM serta ditutup oleh Jingle Kantor Imigrasi Pemalang, Kepala Kantor yang juga berperan sebagai agen perubahan kemudian menyajikan paparan mengenai progress dan perjuangan Kanim Pemalang dalam rangka membangun Zona Integritas sehingga mencapai predikat WBBM.
“Meraih gelar WBBM bukanlah tujuan utama, tetapi membentuk tim dengan pola pikir birokrasi bersih melayani adalah tujuan utama dari perjuangan kami” pungkas Kepala Kantor sebagai perangkum presentasi materi paparan dalam menghadapi TPI.
Tujuan utama dari temu muka tim inti dengan TPI tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai bentuk pendampingan Kementerian Hukum dan HAM terhadap satuan kerja dibawah naungannya yang saat ini sedang berjuang dalam membangun zona integritas, baik dalam rangka meraih gelar Wilayah Bebas dari Korupsi maupun Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
Kantor Imigrasi Pemalang selaku salah satu satuan kerja yang diajukan meraih gelar WBBM pada tahun ini sudah on track walaupun ada beberapa hal yang dapat dimaksimalkan agar lebih mantap menapaki jalur terjal dalam meraih WBBM nanti.
Salah satu pesan yang disampaikan oleh TPI adalah mempersiapkan sarana untuk TPN nanti.
“TPN nanti akan melaksanakan desk evaluasi secara virtual, kalau dari saya, setidaknya persiapkanlah jaringannya dulu, agar komunikasi dua arah dapat dipastikan terlaksana.” rangkum TPI yang disampaikan oleh Iqbal Albert Husin.
Tentunya berbagai ceklist yang susah payah dirangkum oleh TPI akan menjadi bekal tersendiri bagi Kanim Pemalang. Bukan untuk menjatuhkan, tapi demi kesuksesan Kanim Pemalang dalam meraih WBBM di tahun 2021 ini.