Nikmat Berjumpa Bulan Ramadhan
Berjumpa dengan bulan Ramadhan bagi sebagian orang adalah karomah namun bagi sebagian lainnya, bisa jadi hanya sebatas rutinitas tahunan saja. Padahal, bulan Ramadhan ini sangat istimewa sampai-sampai mampu mengalahkan pahala jihad.
Gilang ngaji siang ini di isi oleh Kasubbag Tata Usaha, Ocky Mulya Somantri yang mengisahkan dua sahabat Rasulullah yang dimana, satu sahabat adalah ahli ibadah yang gugur jihad, sedang yang satu lagi gugur setelah menjalankan ibadah Ramadhan:
Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhu mengisahkan,
“Ada dua orang dari kabilah Baliy datang menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mereka berdua masuk Islam pada waktu yang sama. Namun, salah satu dari mereka lebih bersungguh-sungguh beribadah daripada yang satunya. Suatu ketika, orang yang lebih rajin beribadah ikut berjihad dan wafat memperoleh syahid. Adapun yang satunya, dia hidup setahun lebih lama, kemudian wafat.”
Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhu melanjutkan ceritanya,
“Suatu malam, aku bermimpi. Dalam mimpiku, aku sedang berada di pintu jannah (surga) dan bertemu dengan dua orang yang sudah wafat tersebut. Tiba-tiba, ada sosok yang keluar dari dalam jannah (surga). Dia mengizinkan orang yang meninggal setahun lebih lama untuk masuk ke dalam jannah (surga). Kemudian, sosok itu keluar lagi dari dalam jannah (surga) lalu dia mengizinkan orang yang wafat dalam jihad untuk masuk ke dalam jannah (surga). Dia pun menghampiriku seraya mengatakan, ‘Kembalilah! Sekarang belum waktumu.’”
Pada pagi harinya, Thalhah menceritakan mimpinya kepada para sahabat. Setelah mendengarnya, mereka pun heran dengan mimpi Thalhah. Akhirnya hal tersebut sampai kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat pun memperbincangkannya kepada beliau.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apa yang membuat kalian heran?”
Mereka mengatakan, “Wahai Rasulullah, orang yang lebih dahulu wafat adalah orang yang lebih bersungguh-sungguh beribadah dan wafat dalam syahid di medan jihad. Namun, (mengapa) justru orang yang kedua lebih dahulu diizinkan masuk ke dalam jannah (surga) sebelum orang yang pertama?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertanya, “Bukankah orang yang kedua hidup setahun lebih lama daripada orang yang pertama?”
Para sahabat menjawab, “Benar.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kembali bertanya, “Bukankah orang yang kedua menjumpai bulan Ramadhan, lalu dia berpuasa, shalat demikian dan demikian, dengan melakukan sujud demikian dan demikian; dalam setahun?”
Para sahabat menjawab, “Benar.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, antara mereka berdua, jaraknya lebih jauh daripada langit dan bumi.”
HR. Ibnu Majah no. 3925. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah no. 3185
Jadi, janganlah kita sia-siakan setiap kesempatan bersua bulan Ramadhan ini. Karena di setiap momen bulan Ramadhan, tersembunyi keutamaan keutamaan yang sangat menyesakkan apabila kita biarkan lewat begitu saja