Gilang Ngaji
Siang ini Gilang Ngaji dibawakan oleh Kasi Inteldakim, Washono.
Beliau mengkisahkan tentang seorang pemuda yang bertanya kepada seorang Ulama terkait tiga hal:
- Apakah Allah itu ada? Apa buktinya? Sedangkan dia tidak pernah melihat keberadaanNya
- Bagaimana terjadinya Qada dan Qadar?
- Iblis terbuat dari api, tapi nanti mereka disiksa di neraka yang terbuat dari api juga, bukankah itu tiada gunanya?
Kemudian setelah itu, sang Ulama lantas menampar sang pemuda dengan sangat keras. Sang pemuda pun marah dan bertanya. Kenapa?
Rupanya tamparan itulah jawaban dari tiga pertanyaan pemuda tadi.
- Ketika dia ditampar, si pemuda merasakan sakit yang amat sangat. Ditanyakan oleh sang Ulama, apa itu sakit? bukankah sakit itu tiada wujudnya? seperti itulah Allah, kita tidak tahu seperti apa wujudnya, namun kita dapat merasakan keberadaan Allah.
- Apakah sang pemuda tahu kapan akan ditampar? Apakah dia mendapat firasat sebelumnya? Tidak jawabnya. Itulah Qada dan Qadar, takdir bergerak sesuai dengan kehendak Allah, tiada yang tahu isi dari takdir kecuali Allah SWT.
- Syaiton memang terbuat dari api, dan nerakapun sama. Namun ketika pemuda itu ditampar, pipi yang terbuat dari daging, terasa sangat sakit ketika bertemu dengan daging. Begitulah hakikat syaiton nanti di neraka, walaupun sama terbuat dari api, rasa siksanya pasti akan sangat terasa.
Disimpulkan dari alkisah tersebut, hendaknya kita memahami agama, tidak hanya cuma berpegang pada logika saja, tapi juga percaya.